tempat berbagi cerita dan pengetahuan

Selasa, 09 Oktober 2012

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN PADA BAYI

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Makhluk itu memiliki koordinasi motorik yang buruk dan hanya dengan susah payah barulah ia mampu menggerakkan badannya. Perilaku umumnya tampak tidak terorganisasi dan walaupun ia menangis ketika ia tidak merasa nyaman, iapun ternyata menggunakan sedikit bunyi lain. Ia tidur hampir sepanjang waktu, kira – kira 16 hingga 17 jam sehari. Anda bertanya – tanya tentang makhluk ini dan ingin mengetahui lebih banyak tentang apa yang ia lakukan. Anda berpikir dalam diri anda sendiri, “Aku khawatir kalau ia dapat melihat. Bagaimana aku dapat mengetahuinya?”

Bila Anda bertanya – tanya apa gerangan makhluk di atas, maka iniah jawabannya: Mahluk yang Anda telah baca itu ialah bayi manusia, dan peran yang Anda mainan adalah peran seorang peneliti pertumbuhan bayi(developmentmentasist) yang tertarik dalam penemuan tehnik untuk mempeajari persepsi visual bayi.

Bayi yang baru lahir bukanlah organisme yang isi kepalanya kosong dan tidak mengerti apapun juga. Disamping hal lainnya, bayi memiliki refleks dasar yang secara genetic merupakan mekanisme pertahanan hidupnya. Misalnya, bayi yang baru lahir tidak takut dengan air ; ia secara alamiah akan menahan nafasnya dan mengkontraksikan kerongkongannya untuk menjaga agar tidak kemasukan air.

Refleks mengatur gerakan gerakan bayi yang baru lahir. Sifat refleks ini adalah otomatis dan diluar kendali bayi yang baru lahir tersebut. Refleks ini merupakan reaksi yang inheren (built in) terhadap rangsangan tertentu dan bayi bayi kecil secara otomatis akan memberikan respons penyesuaian diri terhadap lingkungan mereka, sebelum mereka memiliki kesempatan untuk belajar lebih banyak.










B. Perumusan Masalah
• Bagaimana tahapan perkembangan masa bayi berlangsung?
• Bagaimana peross masa bayi itu sendiri dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya?
• Apa saja aspek-aspek perkembangan masa bayi?
• Bagaimana pengaruh pengalaman masa bayi terhadap perkembangan ayi selanjutnya?
C. Tujuan
• Untuk memahami perkembangan masa bayi,
• Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan masa bayi,
• Untuk mengetahui apa saja aspek-aspek perkembangan masa bayi,
• Efek pengalanan masa bayi terhadap perkembangan selanjutnya.


BAB II
ISI

Pertumbuhan dan perkembangan fisik pada masa bayi
• Refleks
Bagaimanaikah sesungguhnya refleks pada masa bayi itu. Bayi tidak lagi dipandang sebagai organisme yang pasif, yang tidak dapat berbuat apapun. Bayi – bayi yang baru lahir memang terbatas secara fisik. Namun, refleks – gerakan otomatis – membantu perilaku bayi yang baru lahir itu.
Refleks mengatur gerakan gerakan bayi yang baru lahir. Sifat refleks ini adalah otomatis dan diluar kendali bayi yang baru lahir tersebut. Refleks ini merupakan reaksi yang inheren (built in) terhadap rangsangan tertentu dan bayi bayi kecil secara otomatis akan memberikan respons penyesuaian diri terhadap lingkungan mereka, sebelum mereka memiliki kesempatan untuk belajar lebih banyak.
Berikut adalah beberapa macam refleks pada bayi:
1. Refleks menghisap (sucking reflex)
Terjadi ketika bayi yang baru lahir secara otomatis menghisap benda yang ditempatkan di mulut mereka. Refleks menghisap memudahkan bayi yang baru lahir untuk memperoleh makanan sebelum mereka mengasosiasikan puting susu dengan makanan.
Menghisap adalah refleks yang sangat penting pada bayi. Refleks ini merupakan rute bayi menuju pengenalan akan makanan. Kemampuan menghisap bayi yang baru lahir berbeda beda. Sebagian bayi yang baru lahir menghisap dengan efisien dan bertenaga untuk memperoleh susu, sementara bayi bayi lain tidak begitu terampil dan kelelahan bahkan sebelum mereka kenyang.
Kebanyakan bayi yang baru lahir memerlukan waktu beberapa minggu untuk mengembangkan suatu gaya menghisap yang dikoordinasikan dengan cara ibu memegang bayi, cara susu keluar dari botol atau payudara, serta dengan kecepatan dan temperamen bayi waktu menghisap. Refleks menghisap adalah suatu contoh refleks yang muncul saat lahir dan kemudian akan menghilang seiring dengan usia bayi.
2. Refleks mencari (rooting reflex)
Terjadi ketika pipi bayi diusap (dibelai) atau di sentuh bagian pinggir mulutnya. Sebagai respons, bayi itu memalingkan kepalanya ke arah benda yang menyentuhnya, dalam upaya menemukan sesuatu yang dapat dihisap. Refleks menghisap dan mencari menghilang setelah bayi berusia sekitar 3 hingga 4 bulan. Refleks digantikan dengan makan secara sukarela. Refleks menghisap dan mencari adalah upaya untuk mempertahankan hidup bagi bayi mamalia atau binatang menyusui yang baru lahir, karena dengan begitu dia dapat menemukan susu ibu untuk memperoleh makanan.

3. Refleks moro (moro reflex)
Adalah suatu respon tiba tiba pada bayi yang baru lahir yang terjadi akibat suara atau gerakan yang mengejutkan. Ketika dikagetkan, bayi yang baru lahir itu melengkungkan punggungnya, melemparkan kepalanya kebelakang, dan merentangkan tangan dan kakinya.
Refleks moro adalah peninggalan nenek moyang primate kita dan refleks ini merupakan upaya untuk mempertahankan hidup. Refleks ini merupakan keadaan yang normal bagi semua bayi yang baru lahir, juga cenderung menghilang pada usia 3 hingga 4 bulan. Sentuhan yang lembut pada setiap bagian tubuh bayi akan menenangkan bayi yang sempat terkejut. Memegang lengan bayi yang dilenturkan pada bahu akan menenangkan bayi.
4. Refleks menggenggam (grasping reflex)
Tejadi ketika sesuatu menyentuh telapak tangan bayi. Bayi akan merespons dengan cara menggenggamnya kuat kuat. Pada akhir bulan ketika, refleks menggenggam berkurang dan bayi memperlihatkan suatu genggaman yang lebih spontan, yang sering dihasilkan dari rangasangan visual. Misalnya, ketika bayi melihat suatu gerakan yang berputar diatas tempat tidurnya, ia akan meraih dan mencoba menggenggamnya. Ketika perkembangan motoriknya semakin lancar, bayi akan menggenggam benda benda, menggunakannya secara hati hati, dan mengamati benda benda tersebut.
• Pola cephalocaudal dan proximodistal
Pola cephalocaudal adalah pertumbuhan dari atas ke bawah, pola proximodistal adalah petumbuhan dari pusat keluar.
a. Cephalocaudal atau head to tail direction ( dari arah kepala kemudian kekaki).
Misal : Mengangkat kepala dulu kemudian dada dan ekstremitas bawah.
b. Proximadistal atau Near to far direction ( menggerakan anggota gerak yang
paling dekat dengan pusat/sumbu tengah dan yang lebih jauh dari pusat).
Misal : bahu dulu baru jari-jari
• Tinggi dan Berat
Rata – rata bayi yang baru lahir panjangnya 20 inchi dan beratnya 7 ½ pon. Bayi bertumbuh sekitar 1 inchi per bulan selama tahun pertama dan bertambah berat hampir tiga kali lipat dari tahun pertama kelahiran mereka. Tingkat pertumbuhan bayi menurun pada tahun kedua.
• Keterampilan Motorik Kasar dan Halus
Keterampilan motorik kasar meliputi kegiatan-kegiatan otot besar seperti menggerakkan lengan dan berjalan. Sejumlah peristiwa penting motorik kasar terjadi pada kira – kira usia 12 hingga 13 bulan.
Keterampilan motorik harus meliputi gerakan yang lebih halus dibandingkan dengan gerak motorik kasar, dan mencakup keterampilan seperti kecekatan jari. Sejumlah peristiwa penting motorik halus terjasdi pada masa bayi, diantaranya perkembangan keterampilan meraih dan menggenggam.
• Keadaan
Klasifikasi :
Para peneliti telah merangkaikan sistem klasifikasi yang berbeda ; salah satunya yang meliputi tujuh kategori keadaan bayi, termasuk tidur nyenyak, mengantuk, waspada dan terfokus, dan terfokus secara kaku.
Siklus tidur-bangun :
Bayi – bayi yang baru lahir biasannya tidur 16 hingga 17 jam sehari. Pada usia 4 bulan, mereka mendekati pola tidur orang dewasa. Aktivitas tidur yang terjadi pada masa bayi seringkali ditandai dengan gerakan bola mata yang tidak teratur saat mata mereka tertutup. Aktivitas ini disebut juga REM slip (rapid eyes movement) tingginya persentase tidur REM (kjira – kira setengah dari waktu tidur bayi) dapat merupakan alat rangsang tersendiri, atau dapat pula meningkatkan perkembangan otak. Sindrom kematian bayi tiba-tiba (sudden infant death syndrome) adalah suatu kondisi yang terjadi ketika seorang bayi berhenti bernapas dan meninggal secara tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas.
• Gizi
Bayi-bayi harus mengkonsumsi sekitar 50 kalori per hari, atas setiap pon berat mereka.
Konsensus yang sedang berkembang saat ini ialah meminum asi lebih baik daripada mengkonsumsi makanan botol, tetapi meningkatnya jumlah ibu-ibu pekerja berarti lebih sedikit bayi yang minum asi.
Kekurangn gizi :
Kekurangan protein yang parah dapat menyebabkan marasmus, terbuangnya jaringan penting pada tubuh bayi. Kondisi ini utamanya disebabkan oleh kekurangan asi pada masa awal perkembangan bayi.

• Pelatihan buang air
Terlatih buang air adalah suatu keterampilan fisik motorik yang pada umumnya dicapai pada usia 3 tahun di dalam kebudayaan Amerika Utara. Akhir-akhir ini ada suatu kecenderungan untuk memulai pelatihan buang air lebih awal dibandingkan dengan di masa lalu; banyak orang tua dewasa mulai pelatihan buang air bagi anak-anak mereka yang baru belajar berjalan pada usia sekitar 20 bulan hingga 2 tahun.
Perkembangan Sensoris dan Persepsi pada Masa bayi
• Sensasi dan Persepsi
Ketika informasi melakukan kontak dengan penerimaan sensor – mata, telinga, lidah, hidung, kulit – sensasi terjadi.
Persepsi adalah interpretasi apa yang dirasakan.
• Persepsi Visual
Dunia visual bayi yang baru lahir :
Pernyataan William James yang mengatakan bahwa persepsi visual bayi merupakan suatu kebingungan yang luar biasa adalah tidak benar. Persepsi bayi yang baru lahir lebih maju dari yang kita pikirkan sebelumnya.
Pemahaman visual :Penelitian Fantz – yang memperlihtkan bahwa bayi lebih senang pada pola bergaris daripada potongan benda/piringan berwarna cerah – memperlihatkan bahwa bayi yang baru lahir memiliki pemahaman visual.
Kualitas penglihatan :Penglihatan bayi yang baru lahir kira-kira 20/600 pada bagan Snellen; pada usia 6 bulan, penglihatan meningkat hingga sekurang-kurangnya 20/100 pada skala yang sama.
Wajah manusia :Wajah ialah suatu pola visual yang penting bagi bayi yang baru lahir. Bayi secara berangsur-angsur menguasai suatu uriutan langkah dalam mempersepsi wajah manusia.
Persepsi kedalaman :Suatu studi klasik oleh Gibson dan Walk (1960) memperlihatkan bahwa melalui penggunaan suatu jurang visual, bayi berusia 6 bulan ternyata dapat mempersepsi kedalaman.
Pengetahuan perseptual yang inheren :Semakin bayak jumlah peneliti, seperti Spelke, yang yakin bayi kecil memiliki pengetahuan inheren tentang bagaimana dunia persepsi bekerja.
• Sentuhan dan Rasa Sakit
Sentuhan pada bayi yang baru lahir :
Bayi yang baru lahir benar-benar membari respon terhadap sentuhan.
Rasa sakit :Bayi yg baru lahir dapat merasakan sakit. Penelitian tentang sunat yang dilakukan pada bayi memperlihatkan bahwa laki-laki berusia 3 hhari mengalami rasa sakit tetapi dapat menyesuaikan diri dengan stres.
• Penciuman dan Kecapan
Kedua indra ini ada pada bayi yang baru lahir.
• Persepsi Intermodal
Adanya koordinasi dan integrasi informasi yang diterima indra penglihatan dan pendengaran disebut persepsi menyeluruh. Penelitian menunjukan bahwa bayi berusia 4 bulan memiliki persepsi menyeluruh. Pandangan persepsi langsung dan pandangan konstruktif adalah dua pandangan persepsi penting ynag mebuat prediksi tentang persepsi menyeluruh.
Perkembangan Kognitif Bayi
• Teori Piaget
Tahap sensori-motorik :
Tahap ini berlangsung dari lahir hingga kira-kira usia 2 tahun dan meliputi kemajuan dalam kemampuan bayi untuk mengorganisasikan dan mengkoordinasikan sensasi yang ia terima melalui gerakan-gerakan fisik. Tahap ini memiliki enam subtahap: refleks sederhana, kebiasaan pertama dan reaksi sirkuler primer, reaksi sirkuler sekunder (Reproduksi kejadian yang menarik), koordinasi reaksi sirkuler sekunder, reaksi sirkuler tersier keingintahuan akan sesuatu yang baru, dan internalisasi skema.
Piaget membagi tahap sensorimotor dalam enam periode, yaitu:
Periode 1 : Refleks (umur 0 – 1 bulan)
Periode paling awal tahap sensorimotor adalah periode refleks. Ini berkembang sejak bayi lahir sampai sekitar berumur 1 bulan. Pada periode ini, tingkah laku bayi kebanyak bersifat refleks, spontan, tidak disengaja, dan tidak terbedakan. Tindakan seorang bayi didasarkan pada adanya rangsangan dari luar yang ditanggapi secara refleks.
Periode 2 : Kebiasaan (umur 1 – 4 bulan)
Pada periode perkembangan ini, bayi mulai membentuk kebiasan-kebiasaan pertama. Kebiasaan dibuat dengan mencoba-coba dan mengulang-ngulang suatu tindakan. Refleks-refleks yang dibuat diasimilasikan dengan skema yang telah dimiliki dan menjadi semacam kebiasaan, terlebih dari refleks tersebut menghasilkan sesuatu. Pada periode ini, seorang bayi mulai membedakan benda-benda di dekatnya. Ia mulai mengaakan diferensiasi akan macam-macam benda yang dipegangnya. Pada periode ini pula, koordinasi tindakan bayi mulai berkembang dengan penggunaan mata dan telinga. Bayi mulai mengikuti benda yang bergerak dengan matanya. Ia juga mulai menggerakkan kepala kesumber suara yang ia dengar. Suara dan penglihatan bekerja bersama. Ini merupakan suatu tahap penting untuk menumbuhkan konsep benda.
Periode 3 : Reproduksi kejadian yang menarik (umur 4 – 8 bulan)
Pada periode ini, seorang bayi mulai menjamah dan memanipulasi objek apapun yang ada di sekitarnya (Piaget dan Inhelder 1969). Tingkah laku bayi semakin berorientasi pada objek dan kejadian di luar tubuhnya sendiri. Ia menunjukkan koordinasi antara penglihatan dan rasa jamah. Pada periode ini, seorang bayi juga menciptakan kembali kejadian-kejadian yang menarik baginya. Ia mencoba menghadirkan dan mengulang kembali peristiwa yang menyenangkan diri (reaksi sirkuler sekunder). Piaget mengamati bahwa bila seorang anak dihadapkan pada sebuah benda yang dikenal, seringkali hanya menunjukkan reaksi singkat dan tidak mau memperhatikan agak lama. Oleh Piaget, ini diartikan sebagai suatu “pengiaan” akan arti benda itu seakan ia mengetahuinya.
Periode 4 : Koordinasi Skemata (umur 8 – 12 bulan)
Pada periode ini, seorang bayi mulai membedakan antara sarana dan hasil tindakannya. Ia sudah mulai menggunakan sarana untuk mencapai suatu hasil. Sarana-sarana yang digunakan untuk mencapai tujuan atau hasil diperoleh dari koordinasi skema-skema yang telah ia ketahui. Bayi mulai mempunyai kemampuan untuk menyatukan tingkah laku yang sebelumnya telah diperoleh untuk mencapai tujuan tertentu. Pada periode ini, seorang bayi mulai membentuk konsep tentang tetapnya (permanensi) suatu benda. Dari kenyataan bahwa dari seorang bayi dapat mencari benda yang tersembunyi, tampak bahwa ini mulai mempunyaikonsep tentang ruang.
Periode 5 : Eksperimen (umur 12 – 18 bulan)
Unsur pokok pada perode ini adalah mulainya anak memperkembangkan cara-cara baru untuk mencapai tujuan dengan cara mencoba-coba (eksperimen) bila dihadapkan pada suatu persoalan yang tidak dipecahkan dengan skema yang ada, anak akan mulai mecoba-coba dengan Trial and Error untuk menemukan cara yang baru guna memecahkan persoalan tersebut atau dengan kata lain ia mencoba mengembangkan skema yang baru. Pada periode ini, anak lebih mengamati benda-benda disekitarnya dan mengamati bagaimana benda-benda di sekitarnya bertingkah laku dalam situasi yang baru. Menurut Piaget, tingkah anak ini menjadi intelegensi sewaktu ia menemukan kemampuan untuk memecahkan persoalan yang baru. Pada periode ini pula, konsep anak akan benda mulai maju dan lengkap. Tentang keruangan anak mulai mempertimbangkan organisasi perpindahan benda-benda secara menyeluruh bila benda-benda itu dapat dilihat secara serentak.
Periode Refresentasi (umur 18 – 24 bulan)
Periode ini adalah periode terakhir pada tahap intelegensi sensorimotor. Seorang anak sudah mulai dapat menemukan cara-cara baru yang tidak hanya berdasarkan rabaan fisis dan eksternal, tetap juga dengan koordinasi internal dalam gambarannya. Pada periode ini, anak berpindah dari periode intelegensi sensori motor ke intelegensi refresentatif. Secara mental, seorang anak mulai dapat menggambarkan suatu benda dan kejadian, dan dapat menyelesaikan suatu persoalan dengan gambaran tersebut. Konsep benda pada tahap ini sudah maju, refresentasi ini membiarkan anak untuk mencari dan menemukan objek-objek yang tersembunyi. Sedangkan konsep keruangan, anak mulai sadar akan gerakan suatu benda sehingga dapat mencarinya secara masuk akal bila benda itu tidak kelihatan lagi.
Ketetapan benda :
Ketetapan benda mengacu kapada perkembangan kemampuan untuk memahami benda-benda dan peristiwa-peristiwa tetap ada walaupun bayi tidak lagi terlibat kontak dengan benda dan peristiwa itu. Piaget yakin bahwa kemampuan ini berkembang selama rangkaian keenam subtahap yang ia kemukakan,
• Pemrosesan Informasi
Perspektif pemrosesan informasi dan perkembangn bayi :
tidak seperti Piaget, para pakar psikologi pemrosesan informasi tidak menggambarkan masa bayi sebagai suatu tahap atau serangkaian subtahap perkembangan sensoris-motorik. Sebaliknya, mereka menekankan pentingnya perkembangn kognitif seperti perhatian, memori, dan pemikiran. Para pakar psikologi pemrosesan informasi yakin bahwa bayi kecil lebih maju daripada yang dibayangkan oleh Piaget, bahwa kemampuan-kemampuan perhatian, simbolis, imitasi, dan konseptual terjadi jauh lebih awal dalam perkembangan mereka daripada yang dipikirkan.
Habituasi dan dishabituasi : Habituasi adalah penyajian yang diulang-ulang dari rangsangan yang sama, yang menyebabkan berkurangnya perhatian terhadap rangsangan tersebut. Apabila suatu rangsangan yang berbeda diberikan dan bayi memberi perhatian kepada rangsangan itu, dishabituasi terjadi. Bayi yang baru lahir dapat mengalami habituasi, tetapi habituasi semakin akut selama 3 bulan pertama masa bayi.
Memori :Memori ialah penyimpanan informasi sepanjang waktu. Memori berkembang jauh lebih awal pada masa bayi dan lebih spesifik daripada kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya.
Imitasi :Bayi dapat meniru ekspresi wajah orang lain dalam beberapa hari pertama kehidupan. Meltzoff mendemonstrasikan bahwa imitasi yang ditunda (deffered imitation)terjadi pada kira-kira usia 9 bulan, jauh lebih awal.
Perkembangan Bahasa
• Pengertian Bahasa
Bahasa meliputi suatu sistem simbol yang kita gunakan untuk berkomunikasi satu sama lain. Sistem itu ditandai dengan penciptaan yang tidak pernah berhenti dan adanya sistem atau aturan. Sistem atau aturan itu meliputi fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan pragmatik.
• Pengaruh Biologis
Evolusi biologis : Fakta bahwa evolusi biologis membentuk manusia menjadi ciptaan linguistik tidak diragukan lagi.
Katerikatan biologis : bahwa manusia terikat secara biologis untuk mempelajari bahasa dan memiliki suatu alat penguasaan bahasa.
Periode penting untuk mempelajari bahasa : bahwa tahun-tahun awal masa anak-anak merupakan periode yang penting untuk belajar bahasa. Jika pengenalan bahasa tidak terjadi sebelum masa remaja, maka ketidakmampuan dalam menggunakan tata bahasa yang baik akan dialami seumur hidup.
• Pengaruh Perilaku dan Perkembangan
Pandangan para ahli perilaku :
Bahasa hanyalah bentuk lain dari perilaku. Para ahli perilaku yakin bahasa dipelajari khususnya melalui penguatan dan imitasi, walupun kemungkinan ini lebih merupakan usaha yang memudahkan pembelajaran bahasa daripada daripada hal mutlak diperlukan.
Pengaruh lingkungan :
Beberapa orang dewasa mengajarkan bahasa kepada bayi adalah denagn cara motherese, recasting, echoing, expanding, dan labelling. Orang tua sebaiknya berbicara dengan anak secara ekstensif, khususnya tentang apa yang sedang bayi pelajari saat itu. Pembicaraan sebaiknya mengutamakan pembicaraan langsung bukan pembicaraan mekanis.
• Perkembangan Bahasa
Beberapa tonggak sejarah perkembangan :
Beberapa tonggak sejarah dalam perkembangan bahasa bayi ialah mengoceh (3 hingga 6 bulan), kata pertama dipahami (6 hingga 9 bulan), pertumbuhan perbendaharaan kata yang diterima (mencapai 300 kata atau lebih pada usia 2 tahun), kata pertama diucapkan (10 hingga 15 bulan), dan pertumbuhan perbendaharaan kata yang diucapkan (mencapai 200 hingga 275 kata pada usia 2 tahun).
Holofrase, cara bicara yang bersifat telegrafis, dan panjang rata pengucapan :
Hipotesis holofrase menyatakan bahwa suatu kata tunggal sering digunakan untuk mengartikan suatu kalimat yang sempurna; ini menandai kata pertama bayi. Pada usia 18 hingga 24 bulan, bayi sering bicara dalam pengucapan 2 kata. Pembicaraan telegrafis adalah penggunaan kata-kata yang pendek dan tepat untuk berkomunikasi – ini menandai pengucapan 2 kata oleh balita.
Brown telah mengembangkan konsep panjang rata-rata pengucapan (mean lenght of utterance, MLU). Lima tahap MLU telah diidentifikasi, yaitu memberi indikator yang berharga atas kematangan berbahasa.

• Perkembangan Emosional pada Masa Bayi
Jadwal perkembangan emosi :
Izard mengembangkan Maximally Discriminative Facial Coding System, MAX, untuk mengkodekan ekspresi emosi bayi. Berdasarkan sistem ini, minat, ketegangan, dan rasa muak/jijik muncul pada saat lahir, senyuim sosial terlihat pada usia kira-kira 4 hingga 6 minggu, kemarahan, keheranan, dan kesedihan terjadi pada kira-kira usia3 hingga 4 bulan., ketakutan pada usia 5 hingga 7 bulan, rasa malu pada usia 6 hingga 8 bulan, dan rasa hina dan bersalah pada usia 2 tahun.
Menangis :
Menangis ialah mekaniosme yang paling penting yang dimiliki oleh bayi yang baru lahir untuk berkomunikasi dengan dunia mereka. Bayi kira-kira memiliki 3 tipe tangisan: tangisan dasar, tangisan marah, tangisan rasa sakit. Kebanyakan orang tua pada umumnya dapat menjelaskan apakah suatu tangisan bayi berarti kemarahan atau rasa sakit.
Tersenyum :
Tersenyum ialah suatu perilaku afektif komunikatif yang penting oleh bayi. Dua tipe tersenyum dapat dibedakan pada bayi: refleksif dan sosial
• Perkembangan Kepribadian
Rasa percaya :
Erikson berpendapat bahwa tahun pertama ditandai oleh krisis rasa percaya dan tidak percaya; gagasannya tentang rasa percaya banyak persamaannya denagn konsep Ainsworth tentang keterikatan yang aman (secure attachment).
Perkembangan rasa diri sendiri dan kemandirian :
pada beberapa tahap dalam pertengahan kedua tahun kedua kehidupan, beyi mengembangkan suatu rasa dirinya sendiri. Kemandirian menjadi tema sentral pada tahun kedua kehidupan. Mahler berpendapat bahwa bayi menjauhkjan dirinya dari ibu dan kemudian mengembangkan individuasi. Erikson menekankan bahwa tahun kedua kehidupan ditandai oleh tahap otonomi versus rasa malu dan ragu-ragu. 
BAB III
PEMBAHASAN
Pertumbuhan dan perkembangan fisik pada masa bayi
• Refleks
Berikut adalah beberapa macam refleks pada bayi:
1. Refleks menghisap (sucking reflex)
Terjadi ketika bayi yang baru lahir secara otomatis menghisap benda yang ditempatkan di mulut mereka. Refleks menghisap memudahkan bayi yang baru lahir untuk memperoleh makanan sebelum mereka mengasosiasikan puting susu dengan makanan.
2. Refleks mencari (rooting reflex)
Terjadi ketika pipi bayi diusap (dibelai) atau di sentuh bagian pinggir mulutnya. Sebagai respons, bayi itu memalingkan kepalanya ke arah benda yang menyentuhnya, dalam upaya menemukan sesuatu yang dapat dihisap. Refleks menghisap dan mencari menghilang setelah bayi berusia sekitar 3 hingga 4 bulan.
3. Refleks moro (moro reflex)
Adalah suatu respon tiba tiba pada bayi yang baru lahir yang terjadi akibat suara atau gerakan yang mengejutkan. Ketika dikagetkan, bayi yang baru lahir itu melengkungkan punggungnya, melemparkan kepalanya kebelakang, dan merentangkan tangan dan kakinya.
4. Refleks menggenggam (grasping reflex)
Tejadi ketika sesuatu menyentuh telapak tangan bayi. Bayi akan merespons dengan cara menggenggamnya kuat kuat. Pada akhir bulan ketika, refleks menggenggam berkurang dan bayi memperlihatkan suatu genggaman yang lebih spontan.

• Pola cephalocaudal dan proximodistal
Pola cephalocaudal adalah pertumbuhan dari atas ke bawah, pola proximodistal adalah petumbuhan dari pusat keluar.
a. Cephalocaudal atau head to tail direction ( dari arah kepala kemudian kekaki).
b. Proximadistal atau Near to far direction ( menggerakan anggota gerak yang paling dekat dengan pusat/sumbu tengah dan yang lebih jauh dari pusat).
• Tinggi dan Berat
Rata – rata bayi yang baru lahir panjangnya 20 inchi dan beratnya 7 ½ pon. Bayi bertumbuh sekitar 1 inchi per bulan selama tahun pertama dan bertambah berat hampir tiga kali lipat dari tahun pertama kelahiran mereka. Tingkat pertumbuhan bayi menurun pada tahun kedua.
• Keterampilan Motorik Kasar dan Halus
Keterampilan motorik kasar meliputi kegiatan-kegiatan otot besar seperti menggerakkan lengan dan berjalan. Sejumlah peristiwa penting motorik kasar terjadi pada kira – kira usia 12 hingga 13 bulan.
• Gizi
Bayi-bayi harus mengkonsumsi sekitar 50 kalori per hari, atas setiap pon berat mereka.
• Pelatihan buang air
Terlatih buang air adalah suatu keterampilan fisik motorik yang pada umumnya dicapai pada usia 3 tahun di dalam kebudayaan Amerika Utara.

Perkembangan Sensoris dan Persepsi pada Masa bayi
• Sensasi dan Persepsi
Ketika informasi melakukan kontak dengan penerimaan sensor – mata, telinga, lidah, hidung, kulit – sensasi terjadi. Persepsi adalah interpretasi apa yang dirasakan.
• Persepsi Visual
Dunia visual bayi yang baru lahir :
Pernyataan William James yang mengatakan bahwa persepsi visual bayi merupakan suatu kebingungan yang luar biasa adalah tidak benar. Persepsi bayi yang baru lahir lebih maju dari yang kita pikirkan sebelumnya.
1. Pemahaman visual
2. Kualitas penglihatan
3. Wajah manusia
4. Persepsi kedalaman
5. Pengetahuan perseptual yang inheren
• Sentuhan dan Rasa Sakit
Sentuhan pada bayi yang baru lahir : Bayi yang baru lahir benar-benar membari respon terhadap sentuhan.
Rasa sakit : Bayi yg baru lahir dapat merasakan sakit. Penelitian tentang sunat yang dilakukan pada bayi memperlihatkan bahwa laki-laki berusia 3 hhari mengalami rasa sakit tetapi dapat menyesuaikan diri dengan stres.
• Penciuman dan Kecapan
Kedua indra ini ada pada bayi yang baru lahir.
• Persepsi Intermodal
Adanya koordinasi dan integrasi informasi yang diterima indra penglihatan dan pendengaran disebut persepsi menyeluruh.

Perkembangan Kognitif Bayi
• Teori Piaget
Tahap sensori-motorik :Tahap ini berlangsung dari lahir hingga kira-kira usia 2 tahun dan meliputi kemajuan dalam kemampuan bayi untuk mengorganisasikan dan mengkoordinasikan sensasi yang ia terima melalui gerakan-gerakan fisik. Piaget membagi tahap sensorimotor dalam enam periode, yaitu:
1. Periode 1 : Refleks (umur 0 – 1 bulan)
2. Periode 2 : Kebiasaan (umur 1 – 4 bulan)
3. Periode 3 : Reproduksi kejadian yang menarik (umur 4 – 8 bulan)
4. Periode 4 : Koordinasi Skemata (umur 8 – 12 bulan)
5. Periode 5 : Eksperimen (umur 12 – 18 bulan)
6. Periode Refresentasi (umur 18 – 24 bulan)
• Pemrosesan Informasi
Perspektif pemrosesan informasi dan perkembangn bayi :tidak seperti Piaget, para pakar psikologi pemrosesan informasi tidak menggambarkan masa bayi sebagai suatu tahap atau serangkaian subtahap perkembangan sensoris-motorik. Sebaliknya, mereka menekankan pentingnya perkembangn kognitif seperti perhatian, memori, dan pemikiran. Para pakar psikologi pemrosesan informasi yakin bahwa bayi kecil lebih maju daripada yang dibayangkan oleh Piaget, bahwa kemampuan-kemampuan perhatian, simbolis, imitasi, dan konseptual terjadi jauh lebih awal dalam perkembangan mereka daripada yang dipikirkan.
Habituasi dan dishabituasi :. Bayi yang baru lahir dapat mengalami habituasi, tetapi habituasi semakin akut selama 3 bulan pertama masa bayi.
Memori : Memori berkembang jauh lebih awal pada masa bayi dan lebih spesifik daripada kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya.
Imitasi :Bayi dapat meniru ekspresi wajah orang lain dalam beberapa hari pertama kehidupan. Meltzoff mendemonstrasikan bahwa imitasi yang ditunda (deffered imitation)terjadi pada kira-kira usia 9 bulan, jauh lebih awal.
Perkembangan Bahasa
• Pengertian Bahasa
Bahasa meliputi suatu sistem simbol yang kita gunakan untuk berkomunikasi satu sama lain. Sistem itu ditandai dengan penciptaan yang tidak pernah berhenti dan adanya sistem atau aturan. Sistem atau aturan itu meliputi fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan pragmatik.
• Pengaruh Biologis
Evolusi biologis : Fakta bahwa evolusi biologis membentuk manusia menjadi ciptaan linguistik tidak diragukan lagi.
Katerikatan biologis : bahwa manusia terikat secara biologis untuk mempelajari bahasa dan memiliki suatu alat penguasaan bahasa.
• Pengaruh Perilaku dan Perkembangan
Pandangan para ahli perilaku : Bahasa hanyalah bentuk lain dari perilaku. Para ahli perilaku yakin bahasa dipelajari khususnya melalui penguatan dan imitasi..
Pengaruh lingkungan : Beberapa orang dewasa mengajarkan bahasa kepada bayi adalah denagn cara motherese, recasting, echoing, expanding, dan labelling.
Perkembangan Bahasa
Beberapa tonggak sejarah perkembangan :
Beberapa tonggak sejarah dalam perkembangan bahasa bayi ialah mengoceh (3 hingga 6 bulan), kata pertama dipahami (6 hingga 9 bulan), pertumbuhan perbendaharaan kata yang diterima (mencapai 300 kata atau lebih pada usia 2 tahun), kata pertama diucapkan (10 hingga 15 bulan), dan pertumbuhan perbendaharaan kata yang diucapkan (mencapai 200 hingga 275 kata pada usia 2 tahun).
• Perkembangan Emosional pada Masa Bayi
Jadwal perkembangan emosi :Izard mengembangkan Maximally Discriminative Facial Coding System, MAX, untuk mengkodekan ekspresi emosi bayi. Berdasarkan sistem ini, minat, ketegangan, dan rasa muak/jijik muncul pada saat lahir, senyuim sosial terlihat pada usia kira-kira 4 hingga 6 minggu, kemarahan, keheranan, dan kesedihan terjadi pada kira-kira usia3 hingga 4 bulan., ketakutan pada usia 5 hingga 7 bulan, rasa malu pada usia 6 hingga 8 bulan, dan rasa hina dan bersalah pada usia 2 tahun.
• Perkembangan Kepribadian
Rasa percaya :pada beberapa tahap dalam pertengahan kedua tahun kedua kehidupan, beyi mengembangkan suatu rasa dirinya sendiri. Kemandirian menjadi tema sentral pada tahun kedua kehidupan.

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perkembangan psikologi pada bayi sangat penting karena mempengaruhi perkembangannya. Bayi yang baru lahir bukanlah organisme yang isi kepalanya kosong dan tidak mengerti apapun juga. Disamping hal lainnya, bayi memiliki refleks dasar yang secara genetic merupakan mekanisme pertahanan hidupnya. Misalnya, bayi yang baru lahir tidak takut dengan air ; ia secara alamiah akan menahan nafasnya dan mengkontraksikan kerongkongannya untuk menjaga agar tidak kemasukan air.

B. SARAN
1. Meningkatkan pendidikan masyarakat terutama tentang perkembangan psikologi pada bayi sehingga perkembangan psikologinya tidak terganggu dan dapat berkembang dengan baik
2. Mengantisipasi kejadian seperti kekerasan pada bayi sehingga mengakibatkan perkembangannya terganggu
3. Melakukan penanganan bagi bayi yang telah terganggu psikologinya
4. Dilakukan penelitian tentang perkembangan psikologi pada bayi 
DAFTAR PUSTAKA
www.google.co.id/perkembanganpsikologipadabayi
http://arihdyacaesar.wordpress.com/2010/01/13/perkembangan-masa-bayi/
www.mydocstoc.com/perkembanganpsikologibayi//
www.find-docs.com/psikologibayi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar